Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan menipakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa kawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak-gerik itu umumnya lain dart biasanya, misalnya bei alan mundar-mandir dalam ruang tertentu sambil menundukkan kepala; memandang jauh ke depan sambil mengepal-ngepalkan tangannya; duduk termenung sambil memegang kepalanya; duduk dengan wajah muning atau sayu, malas bicara; dan lain-lain.
Kegelisahan menipakan salah satu ekspresi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan, kekawatiran ataupun ketakutan. Masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, behwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tecapai.
(a). Kecemasan obyektif
Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau is berada dekat dengan benda-benda tertentu atau keadaan tertentu dari lingkungannya.
(b). Kecemasan neorotis (syaraf)
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Kecemasan ini dibagi tiga macam, yakni :
(1) Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan. Kecemasan timbul karena orang itu takut akan bayangannya sendiri, atau takut akan id-nya sendiri, sehingga menekan dan menguasai ego. Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seseorang yang gelisah, yang selalu mengira bahwa seseuatu yang hebat akan terjadi.
(2) Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional (phobia). Bentuk khusus dari phobia
adalah, bahwa intensitet ketakutan melebihi proporsi yang sebenamya dari obyek
yang ditakutkannya. Misalnya seorang gadis takut memegang benda yang tetbuat dad kart. la tidak mengetahui sebab ketakutan tersebut, setelah dianalisis; ketika masih kecil dulu is sering diben balon karet oleh ayahnya, satu untuk dia dan satu untuk adiknya. Dalam suatu pertengkaran is memecahkan balon adiknya, sehingga is mendapat hukuman yang keras dari ayahnya. Hukuman yang didapatnya dan perasaan bersalah menjadi terhubung dengan balon karet.
(3) Rasa takut lain ialah rasa gugup, gagap dan sebagainya. Reaksi ini munculnnya secara tiba-tiba tanpa ada provokasi yang tegas. Reaksi gugup ini adalah petbuatan meredakan diri yang bertujuan untuk membebaskan seseorang dari kecemasan neorotis yang sangat menyakitkan dengan jalan melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh diri meskipun ego dan superego melarangnya.
(c). kecemasan moril
Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang.Tiap pribadi memiliki bennacam-macam emosi antara lain: iii, benci, dendam, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang.
B. SEBAB-SEBAB ORANG GELISAH
Apabila kita kaji, sebab-sebab orang gelisah adalah karena pada hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari dalam.
C. USAHA-USAHA MENGATASI KEGELISAHAN
Mengatasi kegelisahan ini pertama-taina hams mulai dari din kita sendiri, yaitu kita hams bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi.
D. KETERASINGAN
Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu adalah dari kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasirrg berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Jadi kata keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain.
E. KESEPIAN
Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang, tidak berteman. Setiap orang pemah mengalami kesepian, karena kesepian bagian hidup manusia, lama rasa sepi itu bergantung kepada mental orang dan kasus penyebabnya.
Sebab-sebab terjadinya kesepian
Bermacam-macam penyebab terjadinya kespian. Frustasi dapat mengakibatkan kesepian. Dalam hal seperti itu orang tidak mau diganggu, is lebih senang dalarn keadaan sepi, tidak suka bergaul, dan sebagainya. la lebih senang hidup sendiri.
F. KETIDAKPASTIAN
Ketidak pastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. Ketidak pastian artinya keadaan yang tidak pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas. Itu semua adalah akibat pikirannya tidak dapat konsentrasi. Ketidak konsentrasian disebabkan oleh berbagai sebab, yang jelas pikirannya kacau.
G. SEBAB-SEBAB TERJADI KETIDAKPASTIAN
Orang yang pikirannya terganggu tidak dapat lagi berpikir secara teratur, apalagi mengambil kesimpulan. Dalam berpikir manusia selalu menerima rangsang-rangsang lain, sehingga jalan pikirannya menjadi kacau oleh rangsang-rangsang bane. Kalau toh is dapat berpikir baik akan memakan waktu yang cukup lama dan sukar. Mereka menampakkan tanda-tanda obsesi, phobia, delusi, gerakan-gerakan gemetar, kehilangan pengertian, kehilangan kemampuan untuk menangkap sesuatu.
Beberapa sebab orang tak dapat berpikir dengan pasti ialah :
1. Obsesi
Obsesi menipakan gejala neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terns menerus, biasanya tentang hal-hal yang tak menyenangkan, atau sebab-sebabnya tak diketahui oleh penderita. Misalnya selalu berpikir ada orang yang ingin menjatuhkan dia.
2. Phobia
Ialah rasa ketakutan yang tak terkendali, tidak normal, kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa diketahui sebab-sebabnya.
3. Kompulasi
Ialah adanya keragu-raguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari melakukan perbuatan yang sempa berkali-kali.
4. Histeria
Ialah neorosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain.
5. Delusi
Menunjukkan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan suatu keyakinan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat, tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman. Delusi ini ada tiga macam, yaitu :
a. Delusi persekusi : menganggap keadaan sekitamya jelek. Seseorang yang mengalami
delusi persekusi tidak mau mengenal tetangga kiri kanan karena menganggap jelek.
b. Delusi keagungan : menganggap dirinya orang penting dan besar. Orang seperti itu
biasanya gila homlat. Menganggap orang-orang disekitamya sebagai orang-orang tidak
penting. Akhimya semua orang menjauhi juga.
c. Delusi melancholis : merasa dirinya bersalah, hina, dan berdosa. Hal ini dapat
mengakibatkan buyuten atau dikenal dengan nama delirium trements, hilangnya kesadaran
dan menyebabkan otot-otot tak teckuasa lagi.
6. Halusinasi.
Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindera. Dengan sugesti diri orang dapat jugs berhalusinasi. Halusinasi buatan, misalnya dapat dialami oleh orang mabuk atau pemakai obat bius. Kadang-kadang karena halusinai orang merasa mendapat tekanan-tekanan terhadap dorongan-dorongan dasarnya, sehingga dengan timbulnya halusinasi dorongan-dorongan itu menemukan sasarannya. Ini nampak dalam perbuatan perbuatan penderita. ( penderita itu dapat menyadari perbuatan itu, tetapi tidak dapat menahan rangsang khayalan sendiri)
7. Keadaan Emosi
Dalam keadaan tertentu seseorang sangat berpengaruh oleh emosinya. Ini nampak pada keseluruhan pribadinya: gangguan pada nafsu makan, pusing-pusing, muka merah, nadi cepat, keringat, tekanan darah tinggi/lemah. Sikapnya dapat apatis atau terlalu gembira dengan gerakan lari-larian, nyanyian, ketawa atau berbicara. Sikap ini dapat pula berupa kesedihan menekan, tidak bemafsu, tidak bersemangat, gelisah, resah, suka mengeluh, tidak mau berbicara, diam seribu bahasa, termenung, menyendiri.
H. USAHA-USAHA PENYEMBUHAN KETIDAKPASTIAN
Orang yang tidak dapat berpikir dengan baik, atau kacau pikirannya ada bermacam-macam penyebabnya. Untuk dapat menyembuhkan keadaan itu bergantung kepada mental si penderita. Andaikata penyebab sudah diketahui, kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila hal itu terjadi, maka jalan yang paling baik bagi penderita ialah diajak atau pergi sendiri ke psikolog.
Manusia dan Kegelisahan adalah tema yang akan
saya muat dalam sebuah Opini kali ini yaitu untuk memenuhi tugas Ilmu
Budaya Dasar. Manusia dalam Kegelisahan, kegelisahan merupakan rasa
kekhawatiran yang ada dalam diri manusia, rasa ini disebabkan karena
kurang tentramnya jiwa seseorang tersebut, atau rasa tidak tenang (tidak
sabar) yang menyebabkan rasa gelisah ini mincul.
Pada hakekatnya sebab-sebab orang gelisah
disebabkan karena rasa takut pada hak-haknya. Namun terlepas dari itu
usaha untuk mengatasi kegelisan sangatlah perlu. Yaitu dengan dimulai
dari diri kita sendiri, dengan bersikap tenang dan tidak terbawa
pengaruh emosi dalam jiwa kita. Karena jiwa kita sendirilah yang dapat
kita kontrol untuk terlepas dari rasa kegelisahan.
Menururt Sigmund Freud (Ahli Psikoanalisa) Kegelisahan atau kecemasan disebabkan oleh tiga macam yaitu :
1. Kecemasan Obyektif
2. Kecemasan Neoritis
3. Kecemasan Moril
Menurut dari sumber Buku Ilmu Budaya
Dasar, “Kecemasan Obyektif” adalah suatu pengalaman perasaan sebagai
akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Dapat Saya
simpulkan bahwa maksudnya yaitu apabila seseorang telah mengalami hal
terburuk dalam hidupnya yang mengakibatkan seseorang itu mengalami rasa
terauma, maka akan muncul rasa gelisah dalam hidupnya akan bahaya dunia
luar.
Sigmund Freud juga membagi tiga pengertian “Kecemasan Neoritis” yaitu
yang pertama Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan
lingkungan. Yang kedua Kecemasan timbul karena orang itu takut akan
bayangannya sendiri, atau akan id-nya sendiri, sehingga menekan dan
menguasai ego.yang terakhir yaitu Kecemasan yang menjadikan sifat dari
seseorang yang gelisah, yang selalu mengira bahwa sesuatu yang hebat
akan terjadi.
Kecemasan Moril biasanya disebabkan karena
pribadi seseorang itu sendiri. Setiap pribadi seseorang memiliki
emosinya masing-masing, diantaranya rasa iri, rasa kebencian, dendam,
dengki dan rasa kurang. Sifat inilah yang akan menjadikan pribadi kurang
akan moril-nya. Dalam artian rasa kurang inilah yang dapat menyebabkan
seseorang kurang dalam pergaulannya, menyebabkan pribadi kurang
berprestasi, dan menganggap seseorang itu sebagai lawan.
sumber: http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/04/18/manusia-dan-kegelisahan/
http://bacaebookgratis.wordpress.com/2011/06/03/10-manusia-dan-kegelisahan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar